'cookieChoices = {};' Altitude Training - Moving forward

Header Ads

Altitude Training



Kita mungkin sering melihat frasa “altitude training’ ketika membaca tentang atlet tertentu. Altitude training, atau berlatih di dataran dengan ketinggian 6.000 sampai 10.000 kaki (1.500 sampai 3.000 meter) diatas permukaan laut, memberikan efek seperti doping yang legal. Hal ini dikarenakan latihan altitude memiliki kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah pembawa oksigen.
Itulah sebabnya pelari-pelari elit dunia seperti Mo Farah pergi ke Iten, Kenya, untuk berlatih. Bahkan pelatih legendariesAlberto Salazar memanfaatkan rumah tinggal yang dibangun khusus di Colorado, Amerika Serikat, dengan teknologi pengontrol tekanan udara untuk mensimulasikan keadaan altitude bagi atlet-atlet Nike Oregon Project bimbingannya.


Banyak pelatih merekomendasikan durasi dua minggu tinggal di dataran tinggi, tapi ini bukan angka mutlak. Bahkan jika kita hanya memiliki waktu satu minggu, berlatih di pegunungan dapat memicu manfaat fisik dan mental yang akan bertahan selama beberapa minggu setelah kita kembali ke dataran permukaan laut.
Proses adaptasi tubuh berlangsung hampir seketika. Tingkat EPO (erythropoietin), hormon yang menstimulasi produksi sel darah merah, melonjak ke batas maksimum dalam kurun waktu 24 sampai 48 jam sejak kita tiba di dataran tinggi.
Studi terhadap atlet elit menunjukan level hemoglobin – protein dalam sel darah merah yang mengantarkan oksigen – dapat meningkat sekitar 1% per minggu saat kita berada di dataran tinggi. Penemuan terbaik adalah bukti bahwa pelari non-elit, yang memiliki level hemoglobin rendah sejak awal, akan mengalami peningkatan yang lebih besar dan cepat dibanding atlet elit.
Mike Smith, direktur program  latihan altitude di Flagstaff untuk Run SMART Project, menambahkan faktor lain yang membuat latihan altitude menguntungkan adalah rendahnya oksigen di dataran tinggi membuat latihan terasa lebih berat dan intens, sehingga kita berusaha lebih keras dan belajar mentolerir ketidaknyamanan tanpa memberikan ekstra beban stres pada sendi dan otot layaknya berlari lebih cepat dan jauh di dataran biasa.




Tidak ada komentar